PROFIL

Setiap orang tua pasti menginginkan anak yang mempunyai perilaku dan sikap yang baik, pintar, lebih berhasil dari mereka dan tidak ada orang tua yang menginginkan status anaknya lebih rendah dari mereka, masa depan yang tidak baik, dan memiliki hidup yang gagal. Anak yang kita miliki merupakan anugerah terindah yang kita dapatkan dari Sang Pencipta sehingga mereka yang memiliki buah hati mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Orang tua wajib untuk mengasihi, membimbing, dan memberikan pendidikan yang layak dan terbaik untuk anak mereka.
Orang tua adalah model dan contoh utama bagi setiap anak. Seperti yang dinyatakan oleh ahli, Martin Luther (1483 – 1546) bahwa keluarga adalah pihak yang paling penting dalam pendidikan anak. Berdasarkan pernyataan Martin, dapat disimpulkan bahwa sikap anak tidak jauh dari orang tua mereka. Jika orang tua mereka memiliki sikap yang baik, maka sudah dipastikan sang anak juga memiliki sikap yang baik. Sebaliknya, jika orang tua tidak mampu memberikan contoh dan teladan yang baik, sang buah hati akan menuruni karakter orang tuanya. Hal ini dapat dikatakan seperti pepatah ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’.
Kehadiran sebuah pendidikan untuk anak usia dini menjadi sistem pendidikan nasional di Indonesia menjadi sangat penting bagi peletakkan dasar pendidikan anak seperti yang tertuang dalam UU no. 20 Tahun 2003. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) membantu anak untuk bertumbuh dan berkembang, baik jasmani maupun rohani. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki tujuan agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Masih ada orang tua yang menganggap bahwa pendidikan baru dimulai ketika sang anak berusia 7 tahun atau ketika mereka berada di kelas 1 sekolah dasar (SD). Hal tersebut dinyatakan tidak benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia 4 – 6 tahun atau setara kelompok bermain (KB) juga dapat dikatakan terlambat. Sebenarnya, pendidikan dapat dimulai ketika sang anak masih berada di dalam kandungan.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki tujuan yaitu memberikan konsep yang bermakna bagi anak melalui sebuah pengalaman yang nyata dan bermakna. Melalui pengalaman yang nyata dan bermakna bagi mereka dapat memunculkan rasa ingin tahu dan aktifitas secara optimal. Guru atau pendidik memiliki peran sebagai pendamping, pembimbing, dan fasilitator bagi anak sehingga menghindari bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru sifatnya dominan.
Usia dini merupakan usia emas. Dalam usia emas ini, anak mulai tumbuh rasa peka atau sensitif untuk menerima berbagai pembelajaran. Masa peka pada masing-masing anak tentu berbeda. Hal ini seiringnya dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon setiap stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sekitar. Selain itu, masa peka merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, agama dan moral.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan wahana pendidikan yang sangat dasar dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya. Demikian juga keberhasilan penyelenggara pendidikan anak usia dini sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan.